Ongky Hojanto – Motivator, Pembicara, Coach, Motivator Indonesia, Public Speaking, NLP,

Kekuatan Pikiran dan Cadangan

Motivator Indonesia | John Patrick pernah mengatakan “Rasa sakit membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup.”

Seorang pembicara bersikap ceroboh dengan mengambil risiko menghadapi Audiensi tanpa memiliki cadangan seperti halnya pengendara motor yang mengarungi perjalanan panjang di alam liar tanpa memiliki bahan bakar yang cukup.

Training Motivasi | Namun, cadangan apakah yang harus dimiliki pembicara? Pemahaman yang umum dan khusus tentang topik yang dibawakannya, sikap selalu waspada dan penuh akal, terutama kemampuan berpikir cepat saat berdiri di depan publik dan pengusaan diri yang menjadikannya pimpinan dari seluruh kekuatannya sendiri, baik tubuh maunpun mental.

Baca Juga : Membuat Target Pembelajar Dalam Public Speaking dari seorang Motivator

Inilah metode cadangan khusus untuk berbicara di depan publik :

1. Mengingat di Luar Kepala

Sebuah benak yang kosong, seperti lemari makan yang kosong. Mungkin adalah masalah yang serius atau sebaliknya, semuanya tergantung pada sumber daya yang tersedia. Jika tidak ada makanan di lemari, seseorang tersebut tidak akan memainkan piring kosong dengan gugup, dia tinggal menelepon toko bahan pangan. Jika Anda tidak punya ide, jangan mempermainkan ucapan eh dan ah yang hampa, tetapi dapatkan ide baru dan jangan bicara sampai mendapatkannya.

Kekuatan cadangan sungguh magnetik. Oleh karena itu, Anda harus memberikan kesan bahwa anda memiliki cadangan, melainkan dengan menunjukkan bahwa audiensi mendapatkan informasi terbaik dari pengamatan, bacaan, pengalaman, perasaan, dan pemikiran anda.

2. Mata yang Melihat

 Alih-alih mengatakan hanya satu orang dalam satu juta yang dapat melihat, sesungguhnya lebih tepat untuk mengatakan tidak satu pun dari kita mampu melihat sedikit saja dari apa yang terjadi di depan mata kita dengan pemahaman yang sempurna, sehingga seseorang yang ambisius tidak boleh mengabaikannya.

3. Otak yang Berpikir

 Berpikir membutuhkan waktu, kesabaran, informasi yang luas, serta pemikiran yang jernih. Definisi berpikir mengikuti kebiasaan merujuk pada kata itu sendiri (kebiasaan). Kebiasaan yang muncul akibat melakukan suatu hal berulang-ulang. Jadi, kini kita menemukan bahwa kebiasaan berpikir hanya bisa diperoleh dengan latihan yang gigih.

Created : Fitri Yanti

Semoga Bermanfaat!

Training JakartaMerry Riana

Dan jika Anda ingin menjadi Trainer yang handal dan powerfull . Silahkan klik Trainerpreneur.com atau hubungi Fitri – Pusat Trainerpreneur di 0811-349-0909

Share on linkedin
LinkedIn
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Latest Post

Get My Books

Best seller books
0
Silahkan berikan komentar Andax
()
x