Motivator | Motivator Indonesia Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau dan Jambi mencapai titik terparah dimana tercatat pada Indeks Standar Polutan (PSI) pada Minggu pekan lalu, level zat pencemar udara di Pekanbaru mencapai melampaui 700 yang mana sangat berbahaya bagi manusia. Dimana untik ukuran kualitas udara dalam kategori “Baik” pada rentang 0-50.
Selain itu, kabut asap ini juga menghalangi jarak pandang sehingga 33 penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim di batalkan pada senin (23/9) kemarin.
Banyak dampak negatif yang berujung pada kerugiaan akibat karhutla. “Kabut asap” juga dapat menghalangi padangan audiens anda untuk memahami apa yang anda sampaikan dalam presentasi atau public speaking.
Ada tiga “kabut asap” yang akan mengaburkan presentasi anda :
1. Kecepatan bicara
Kecepatan bicara yang tidak di ataur akan membuat sebagian besar orang sulit menangkap dengan baik apa yang anda sementara sampaikan. Bagi orang-orang dengan representational system Visual hal ini mungkin bukan menjadi masalah. Namun akan berbeda dengan audies dengan representational system Auditory dan Kinesthetic, mereka membutuhan jeda dan intonasi antara kalimat – kalimat yang anda ucapkan.
Baca juga : Presentasi Bau “ikan asin”
2. Ketidak jelasan ucapan
Ketidak jelasan ucapan bisa di karenakan kesalahan pengucapan atau juga tidak terselesaikannya sebuah kalimat sehingga ambigu atau menyebabkan multi tafsir dan “menggantung” di benak audiens.
3. Kemiskinan contoh
Hal terkakhir yang menjadi “kabut asap” adalah penjelasan tanpa disertai contoh yang memudahkan audiens memahami apa yang anda sampaikan.
Ada kucing di atas atap
Turun perlahan sambil merayap
Mari buat presentasi tanpa “kabut asap”
Agar apa yg anda sampaikan tidak menguap
Demikian dari saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi Koran Kontan
Penulis buku best seller Public Speaking Mastery
Mau tingkatkan kemampuan public speaking anda ? Klik www.publicspeakingacademy.co.id