Where there is a will there is a way

Sebuah kata bijak mengatakan “Dimana ada kemauan disitu ada jalan”

Seumur hidup saya baru dua kali merasakan banjir masuk kedalam rumah. Pertama kali, saat liburan dirumah saudara sekitar tahun 2007 dan kedua kali tahun 2013 yang baru terlalu. Hujan deras diakhir tahun, membuat beberapa daerah mulai tergenang banjir, walaupun ditempat tinggal saya hanya rumah saya saja yang air dari selokan masuk kedalam rumah setinggi 3 cm dan itupun hanya dibagian dapur.

Kok bisa ? sejak membeli rumah ini tahun 2011, sekeras apapun hujannya tidak pernah sekalipun air dari selokan masuk kedalam rumah. Di tahun 2013 gejala-gejala tersebut sudah mulai muncul. Kamar mandi baru menjadi tempat masuknya air karena saluran buangnya terhubung dengan selokan.

Langkah pertama yang saya buat adalah menutup lobang kamar mandi setelah mandi dengan ember penuh berisi air agar air dari selokan tidak dapat masuk dan ini berhasil. Tetapi saya berpikir ini bukanlah solusi yang sebenarnya karena masalahnya tidak selesai, ini hanya mencegah sementara waktu.

Untungnya diawal Januari belum ada Training Motivasi atau Seminar Motivasi yang menyita waktu, sehingga saya dapat mengajak Tukang saya untuk diskusi dan analisa dia saluran buangnya tersumbat, maka situkangpun sibuk untuk membersihkan saluran buang dengan besi. Benar, beberapa sisa lemak yang menempel keluar dari saluran buang tersebut, maklum saluran tersebut juga untuk aliran air cucian piring.

Lega masalah sudah selesai. Saat hujan datang, air kembali lagi masuk kekamar mandi rumah saya. Cara ini tidak tepat pikir saya. Cara barupun dibuat, yakni dengan mengarahkan pipa buangan kearah bawah selokan dari yang tadinya sejajar.

Hujan turun dan air kembali masuk kedalam rumah. Ini bukan pula solusi yang tepat juga. Saya lalu memutar otak, nah kita buat penutup yang lebih bagus dan rapih agar setelah mandi, saluran air yang tadi hanya ditutup dengan ember kali ini dapat ditutup lebih rapat dengan tutup pipa PVC. Hujan lagi, air tetap merembes masuk.

Saya ingat, bubuk untuk anti “mapet” yang untuk membersihkan wastafel tersumbat. Dua botol saya tuangkan kedalam salurun tersebut secara bertahap. Dan tetap saja air merembes.

Untuk kesekian kalinya saya berpikir, apa penyebab dari ini semua ? kalau instalasi buangnya yang keliru pasti tidak mungkin, karena sejak dibuat dua tahun yang lalu tidak pernah ada masalah hingga tahun 2013 kemarin. Kembali keasumsi awal, saluran tersumbat sehingga buangan tidak maksimal. Namun kali ini dengan catatan jika inipun gagal, maka kamar mandi tersebut akan disulap menjadi gudang.

Tukang untuk spesialis “mapet” saya telpon setelah mencari-cari nomor mereka di majalah info kawasan. Dari jam 10 pagi hingga jam 3 sore mereka berusaha membersihkan saluran tersebut dan ternyata benar. Kotoran yang menempel didinding saluran pipa itu, begitu banyaknya dan jikalau saluran pipa itu adalah pembuluh darah, maka store atau serang jantung sudah terjadi.Hujan lagi dan beres, air tidak pernah masuk lagi.

Sayapun berpikir lagi tentang banjir besar di beberapa kota diIndonesia. Menurut saya ada daerah-daerah yang dua,tiga tahun kedepan pasti bebas banjir dan ada daerah-daerah yang sampai kapanpun tidak akan pernah bebas banjir.

DKI Jakarta menurut saya dalam dua sampai tiga tahun kedepan akan bebas dari banjir, indikatornya jelas, sang pemimpin bekerja dan mencari cara atau solusi sementara daerah lain. Hmm, hanya berusaha untuk mencegah banjir yang terjadi tanpa mencari akar permasalahan yang sebetulnya.

Jadi, sesulit apapun kondisi anda ingatlah : where there is a will there is a way.