Ongky Hojanto – Motivator, Pembicara, Coach, Motivator Indonesia, Public Speaking, NLP,

Berani mengutarakan pendapat dan perasaan

Motivator | Pembicara | Coach | Saya yakin setiap kita menggunakan smart phone untuk membantu aktifitas kegiatan dan pekerjaan kita. Benda yang kecil dan enteng untuk anda angkat tersebut tidak akan memberatkan anda, betul ? namun jika smartphone yang ringan tersebut anda pegang selama satu hari, dua hari atau tiga hari tanpa mengistirahatkan tangan anda, maka saya yakin tangan anda pun akan pegal.

Hal yang “sepele” akan menjadi “masalah” di kemudian hari apabila anda tidak mengistirahatkan tangan anda. Kondisi yang sama terjadi dengan emosi anda, emosi yang tidak segera di bereskan akan menumpuk dan suatu hari akan “meledak”

Salah satu cara untuk tidak menumpuk emosi adalah berani mengutarakan apa yang anda rasakan dan inginkan atau komunikasi assertive yang harus di lakukan.

Pada umumnya terdapat 4 macam perilaku komunikasi atau gaya komunikasi yaitu pasif, agresif, pasif-agresif, dan asertif.

Pasif

Komunikasi pasif adalah gaya komunikasi saat individu membangun sebuah pola untuk menghindari dirinya mengekspresikan pendapat atau perasaan, melindungi hak-hak pribadi, dan mengidentifikasi serta memenuhi kebutuhannya. Dan hasilnya adalah individu yang pasif tidak memberikan respon secara lahiriah untuk menyakiti atau memancing situasi amarah.

Pada umumnya individu yang pasif memiliki harga diri yang rendah dan tidak dapat berkomunikasi dengan efektif untuk mengenali kebutuhannya sendiri. Individu yang pasif cenderung lebih mempercayai orang lain tetapi tidak mempercayai dirinya sendiri.

Agresif

Komunikasi agresif adalah gaya komunikasi dimana individu mengekspresikan perasaan dan pendapat mereka untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara menyakiti atau melanggar hak-hak orang lain.

Tujuan komunikasi agresif untuk mendominasi dan merasa menang, serta membuat orang lain merasa kehilangan. Kemenangan tersebut didapat melalui cara-cara yang negatif. Terkadang memalukan, merendahkan, bahkan meremehkan orang lain. Sehingga komunikan menjadi lemah atau kurang mampu berekspresi hingga mempertahankan kebutuhan dan hak mereka.

Pasif-agresif

Komunikasi pasif-agresif adalah gaya komunikasi yang menggabungkan gaya komunikasi pasif dan komunikasi agresif. Komunikasi pasif-agresif adalah gaya komunikasi dimana individu terlihat pasif namun bertindak dengan cara-cara yang agresif. Mereka yang membangun gaya komunikasi pasif-agresif pada umumnya merasa tidak memiliki kekuasaan.

Asertif

Komunikasi asertif adalah gaya komunikasi dimana individu secara jelas menyatakan pendapat dan perasaan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak mereka tanpa melanggar hak asasi orang lain. Tujuan dari komunikasi asertif adalah untuk mendapatkan dan memberikan rasa hormat, fair play, dan membuka ruang untuk kompromi ketika hak-hak dan kebutuhannya menemui konflik dengan orang lain.

Ayo berani berbicara !

Demikian dari saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi Koran Kontan
Penulis buku best seller Public Speaking Mastery

“Jika anda merasa bahwa Meningkatkan kemampuan Presentasi adalah sebuah keharusan, maka silahkan klik http://publicSpeakingacademy.co.id/

Share on linkedin
LinkedIn
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Latest Post

Get My Books

Best seller books
0
Silahkan berikan komentar Andax
()
x