Ongky Hojanto – Motivator, Pembicara, Coach, Motivator Indonesia, Public Speaking, NLP,

1 Menit Ucapan 1 Tahun Penyesalan

Motivator | Motivator Indonesia  “Saya akan lebih populer di Rusia, dan sekarang aku sedang menunggu vlogger terkenal dari Rusia, jadi mungkin kenapa aku bahkan tidak peduli tentang popularitasku (di Indonesia),” ujar Dayana, seorang selebgram yang mendadak tenar dari 2000 follower di intagram menjadi lebih dari 1,9 juta karena videonya dengan salah Fiki Naki seorang selebgram Indonesia.

Ucapan yang di tangkah merendahkan “orang Indonesia” mendapatkan respon yang beragam dari natizen tanah air yang terkenal paling “barbar” se Asia Tenggara menurut Digital Civility Index (DCI) dari Microsoft. alhasil hampir 800.000 orang melakukan unfollow dari akun Dayana dan kepanikanpun terjadi. Berkali-kali ucapan maaf di sertai tangisan tidak menghentikan ajak unfollow yang terus bergema. Ucapan 1 menit tersebut, membuat penyesalan 1 tahun dalam hidupnya.

Terkadang menjaga lisan tidaklah mudah karena lidah tidak bertulang kata Bob Tutupoly. Apa lacur, nasi sudah menjadi bubur, tinggal gimana bubur ini bisa enak di makan dan jangan berharap lagi akan kenikmatan nasi goreng dengan bahan baku bubur tersebut.

Otak membutuhkan waktu 6 detik untuk berpikir dan ini pasti kalah cepat dengan laju meluncurnya kata-kata dari mulut kita. Oleh karena itu, tidak terlalu cepat menanggapi atau bereaksi adalah salah satu solusi bijak. Mendengarkan informasi yang memanskan kuping, memicu adrenalin untuk segera berespon yang terkadang, berakhir dengan penyesalan.

“Keep calm” adalah ucapan yang tepat untuk situasi ini. Pastikan jangan sampai ucapan 1 menit ucapan 1 tahun penyesalan

Langkah pertama adalah Menahan diri.
Pastikan Anda mendapatkan informasi yang utuh sebelum memberikan respon, karena terkadang, persepsi yang berbeda dengan kenyataan yang ada.
Kedua, Mencari tahu detail akan informasi tersebut serta melakukan klarifikasi dari sumber informasi yang ada
Ketiga Mencari Solusi dan bukannya membuat masalah baru. Dalam kasus di atas, sebetulnya Dayana telah melakukan klarifikasi, namun tidak membuat natizen tersentuh karena klarifikasi tidak mengobati luka yang ia buat, yaitu : merendahkan Indonesia ( persepsi kebanyakan natizen ). Saya membayangkan ia melakukan klarifikasi dengan menyanyikan salah satu lagu populer di Indonesia, atau sambil memakai kebaya ( walaupun sulit di cari ) mungkin akan lain ceritanya.
Ingatlah Natizen Indonesia “ganas” tapi pemaaf !
Share on linkedin
LinkedIn
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Latest Post

Get My Books

Best seller books
0
Silahkan berikan komentar Andax
()
x