… Maafku jenuh padamu,
lama sudah kupendam tertahan dibibirku
mau kutak menyakiti
meski begitu indah kumasih tetap saja
Jenuh…
Sepenggal lagu dari Rio Febrian mungkin menjadi bagian dari suara hati audiens Anda saat mendengar presentasi yang Anda lakukan. Tanda-tanda kejenuhan mudah terlihat dengan sikap tidak antusias, bahasa tubuh tertutup, menguap dan “tatapan kosong” atau beberapa diantaranya tertidur.
Ada banyak penyebab dari kejenuhan ini :
- Materi presentasi yang membosankan karena terlalu berat tanpa diselingi humor atau cerita
- Nada suara Pembicara Seminar yang monoton dan terdengar datar
- Lampu ruangan yang penerangannya kurang
- Slide presentasi yang penuh dengan tulisan
- Audiens yang dibiarkan membeku karena kurang melibatkan mereka dalam Public Speaking Anda
- Tidak ada musik
- Tulisan anda di flip chart jelek dan susah dibaca
- Bahasa tubuh presenter yang pasif apalagi bicara sambil duduk
- Tidak antusiasnya presenter dalam membawakan materi
Cobalah untuk menghindari kesembilan hal diatas dan berikanlah jedah agar audiens Anda dapat “menarik napas” dengan istirahat sebentar diluar ruangan. Untuk presentasi selama 3 jam anda dapat membaginya menjadi dua sesi dan memberikan jedah 30 menit diantara sesi pertama dan sesi kedua.
Dan selama istirahat anda dapat sediakan kopi , tea dan cemilan untuk para audiens Anda.
Demikian dari saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi Koran Kontan
Penulis buku best seller Public Speaking Mastery
Mau tingkatkan kemampuan public speaking anda ? Klik www.publicspeakingacademy.co.id
Dan anda bisa konsultasi workshop public speaking ke :
Ms Eli 08113440909 /Ms Tya 08113490909