Motivator | Pembicara | Motivator Indonesia | “Survei yang dilakukan oleh AC Nielsen menunjukkan bahwa sekitar 85% pembelian yang dilakukan merupakan pembelian secara impulse buying, hanya 15% saja konsumen yang merencanakan pembeliannya.”
Saat orang menghadiri presentasi yang Anda lalukan, mungkin saja mayoritas dari mereka tidak memiliki rencana atau keinginan untuk membeli produk yang semenetara Anda tawarkan.
Engel , J. F., Blackwell, R. D dalam pemaparannya mengenai perilaku konsumen mengatakan beberapa komponen ini menjadi faktor pemicu dari impulse buying yang dapat Anda sematkan saat membawakan presentasi sehingga prospek terdorong untuk segera melakukan pembelian :
- Power, compulsion and intensity
Bangunlah power dari produk Anda dengan mengaikat produk tersebut kepada sesuatu yang mereka kenal dan percayai. Contoh : Produk ini di buat oleh pabrik yang sama dengan produk xyz yang terkenal di pasaran atau produk ini telah mendapat pengakuan sebagai produk terbaik oleh majalah xyz.
Dan perhatikan bahwa power jangan hanya datang dari satu sumber, tetapi dari bebera sumber sehingga memenuhi kaidah intensity
- Excitement and stimulation
Bangulah gairah mereka saat mendengarkan presentasi Anda, melalui cara penyampaian yang menarik dan menyenangkan, ada beberapa gelak tawa atau senyuman saat mendengarkan presentasi Anda atau berikan hadiah kecil sebagai bagian untuk membangun antuasisme audiens.
- Disregard for consequences
Buatlah keterdesakan mereka untuk membeli karena penawaran yang sulit di tolak.
Caranya berikan penawaran yang sulit di tolak atau sensassional offer. Contohnya ikut pelatihan trainerpreneur ( rahasia menghasilkan Rp 1 miliar pertama dari bisnis training ) mendapatkan bonus senilai Rp 124 juta dan ini hanya berlaku untuk 9 orang yang lunas hari ini juga.
Ketiga hal ini penting karena dalam konsep sell from the stage, jualan sekarang laku sekarang !