Motivator | Motivator Indonesia | Pembicara | Menteri Sosial Tri Rismaharini menteri social kembali melontarkan kecewanya kepada koordinator penyalur bansos di Kabupaten Gorontalo dalam bentuk kemarahan. Hal ini dipicu akibat ada data penerima bantuan yang dinilai tidak beres. Ragam tanggapan bermunculan setelah video amatir yang menampilkan kemaharan Risma itu tersebar di social media.
Peristiwa itu terjadi pada waktu Menteri Risma menggelar rapat tertutup bersama Forkopimda mengenai pemadanan data Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tuani (BST) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).
Kemarahan adalah salah satu emosi yang dapat saja spontan keluar dari seseorang termasuk pada seorang pembicara saat public speaking atau presentasi. Namun, tiga hal ini perlu Anda cermati, jika ingin marah saat presentasi atau public speaking, sehingga dampat positif di dapatkan dan bukanya menciptakan dampak negatif :
- Marah terstruktur
Kemarahan Anda harus dapat di mengerti oleh audiens karena Anda menyebutkan alasan yang membuat Anda marah dan bukannya meluapkan emosi Anda secara membabi buta dengan serangkaian kalimat yang tidak jelas. Struktur kemarahan umumnya di mulai dari apa yang keliru dan menyababkan Anda marah serta alasan dan tujuan kemarahan Anda.
- Marah tidak melebar
Pastikan kemarahan Anda tidak melebar dengan menyinggung suku, agama dan ras atau mendiskreditkan seseorang dengan mengatakan tolol atau bodoh. Ingat kemarahan Anda jangan sampai menciptakan masalah baru. Ingatlah kemarahan Anda harus mengerucut pada satu aspek yang perlu di perbaiki dan bukannya mengaitkan aspek tersebut dengan hal-hal lain yang dapat saja menimbulkan permasalahan baru
- Marah mencerahkan
Berikanlah solusi atau sampaikan keinginan Anda sebagai bagian dari solusi dari kemarahan Anda sehingga kedapanya audiens dapat mengambil pelajaran dan mengubah beberapa hal dalam tindakan mereka karena semestinya apapun yang anda lakukan dan katakan di depan publik harus di landasi pada tujuan untuk memberdayakan mereka
Ayo praktekan ketiga hal di atas, sehingga kemarahan Anda saat public speaking atau presentasi tetap berdampak positif untuk audiens Anda.