Ongky Hojanto – Motivator, Pembicara, Coach, Motivator Indonesia, Public Speaking, NLP,

Bagaimana cara mempengaruhi audiens lewat cerita?

Motivator | Pembicara “Storytelling is the most powerful way to put ideas into the world today.” – Robert McAfee

Cerita adalah alat komunikasi yang kuat dan persuasif, yang dapat menggerakkan orang untuk bermimpi, merangkul ide-ide, dan mencapai hal-hal besar. Cerita melibatkan indra kita dan memicu pikiran, ingatan, dan emosi, sehingga kita lebih cenderung mengingat apa yang kita dengar.

Ketika berbagi cerita bersama, pikiran antara pendongeng dan audiens mereka menjadi sinkron. Baik dari sisi pikiran maupun emosi, semuanya menjadi selaras. Ketika kita merasa terhubung dengan orang lain melalui cerita, maka hormon oksitosin akan membanjiri tubuh kita dan akhirnya mempengaruhi audiens untuk bertindak.

Jadi, cerita lebih dari sekedar hiburan untuk anak-anak sebelum tidur. Mendongeng adalah keterampilan penting bagi siapa saja yang ingin terhubung dengan orang lain. Cerita adalah alat komunikasi persuasif yang ampuh yang dapat membantu Anda, tim Anda, dan seluruh organisasi Anda mewujudkan visi.

Untuk membuat cerita sebagai media yang ampuh dalam mengkomunikasikan ide-ide Anda, berikut ada beberapa cara yang bisa Anda coba.

1. Cerita Harus Mengkomunikasikan Identitas Anda

Karena kisah yang Anda ceritakan tentang diri Anda, maka cerita harus menggambarkan pengalaman dan tantangan yang harus Anda hadapi. Kisah-kisah itu menentukan bagaimana Anda melihat diri Anda sendiri dan bagaimana Anda dipersepsikan oleh orang lain.

Pengalaman yang Anda jalani saat ini sangat mempengaruhi Anda. Di tengah cerita adalah tempat Anda banyak mengalami transformasi. Bergulat dengan rintangan, ujian, dan cobaan, berusaha mengatasi semuanya dengan mempelajari keterampilan baru yang mengubah identitas inti Anda. Anda perlu menceritakannya, sehingga orang lain dapat terinspirasi dari Anda.

Baca juga: 5 KETAKUTAN BICARA DI DEPAN UMUM

2. Cerita Harus Mengkomunikasikan Informasi

Cerita dapat membantu Anda menemukan makna dalam data, sehingga mempermudah Anda membuat keputusan dan mengambil tindakan. Informasi yang ada pada data sangat penting bagi tercapainya visi dan bagaimana Anda menggunakannya akan menentukan apakah bisnis Anda akan berkembang atau justru hancur.Tidak peduli berapa banyak data yang Anda miliki, nilainya akan hilang jika orang tidak dapat mengomunikasikannya secara efektif.

3. Cerita Harus Membuat Ide Lebih Mudah Dipahami

Dengan membungkus ide-ide dalam ‘paket’ yang mudah diingat dan bermuatan emosional, seperti sebuah cerita, lebih mungkin untuk diungkapkan dan memiliki daya tarik. Cerita memiliki struktur, sisi emosional, dan faktor kontras di dalamnya, yang memungkinkan Anda untuk menunjukkan perbedaan antara realitas saat ini dan keadaan yang diinginkan. Dengan membuat audiens membayangkan yang terjadi di masa depan alternatif, maka audiens akan lebih terbuka terhadap perubahan.

4. Cerita Harus Mempengaruhi dan Mendorong Audiens untuk Bertindak

Cerita mengkomunikasikan konsep kita yang paling penting, identitas, pengetahuan dan ide. Tapi tidak hanya itu, cerita bahkan dapat menjadi alat yang berpengaruh untuk mendorong perubahan. Penting bagi seorang pembicara untuk berkomunikasi dengan baik menggunakan prinsip-prinsip mendongeng. Kenapa? Agar audiensnya mendapatkan petunjuk apa yang harus dilakukan ke depannya. Bercerita dapat menjadi ‘bahan bakar’ yang memicu audiens untuk mengambil keputusan dengan cepat.

Semoga bermanfaat !

Translator : PL

Untuk menanyakan mengenai Training Public Speaking silahkan hubungi Ms. Cheristine 0811 3440 909

Sumber: https://www.duarte.com/presentation-skills-resources/influencing-through-story/

Share on linkedin
LinkedIn
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Latest Post

Get My Books

Best seller books
0
Silahkan berikan komentar Andax
()
x