“Great speakers you wish to be like, were products of mistakes. Mistakes shaped their speaking skills. If you’re afraid of making mistakes, you will remain there for so long!”
― Israelmore Ayivor
Motivator | Public Speaking | Motivator Indonesia | Glossophobia merupakan gangguan kecemasan social terutama jika berbicara didepan pubik yang oleh Counselling Center, University of Wisconsin Stout (2009) mendefinisikan ketakutan berbicara di depan umum adalah suatu hal yang melibatkan rasa takut untuk dinilai atau dievaluasi oleh orang lain.
Catatan dari The National Institute of Mental Health mengatakan bahwa hampir 73% dari populasi manusia terpapar Glossophobia. Dan tentunya hal ini akan berdampak besar pada kemajuaan individu di karenakan ketidakmampuan mengungkapkan ide, pendapat, gagasan kepada khalayak umum menjadi ganguan dalam karir, bisnis dan juga citra diri.
Salah satu cara mengatasinya adalah bersahabat dengan ketakutan itu sendiri. Layaknya, sebuah persahabatan, kamu pasti mengetahui dan mengenal sahabat kamu. Tahu, apa yang disukai dan yang tidak disukai oleh sahabat mu. Begitu juga saat bersahabat dengan Glossophobia, maka kamu harus mengenai apa penyebab dan cara mengatasinya.
Umumnya ketakutan timbul, karena merasa dinilai atau dievalusi oleh audiens kamu, sehingga perlu pemahaman yang di benar. Sebelum memulai presentasi ada tiga pemahaman ini dapat kamu jadikan kerangka berpikir :
- Tidak ada yang salah dan benar
Tidak ada yang salah dan benar dalam presentasi atau public speaking, selama kamu tidak HOAX dan SARA. Public speaking hanya dapat di kategorikan menarik dan tidak menarik bukan salah dan benar.
- Tidak semua hal kamu pahami
Hal kedua yang seringkali menyebabkan timbulnya rasa takut adalah tidak dapat menjawab pertanyaan audiens. Penting untuk dipahami bahwa, kamu bukanlah mesin pencari yang paham banyak hal termasuk poin-poin yang kamu presentasikan. Dan jika, ada pertanyaan yang tidak dapat kamu jawab, maka berterima kasihlah karena pertanyaan itu justru akan memperkaya wawasan kamu kedepannya.
- Tidak perlu malu jika salah
Perbaikan dibuat dari sebuah evaluasi, sementara evaluasi muncul karena adanya tindakan. Jika tidak pernah bertindak ( membawakan presentasi ) maka kamu tidak pernah dapat memperbaikinya.
Ayo jadikan ketakutan, sebagai sahabatmu dan bukan musuhmu !